Dalam update Genshin Impact versi 1.1 beberapa minggu yang lalu, muncul event di mana kesempatan untuk mendapatkan karakter-karakter favorit saya naik secara signifikan.
Untuk pertama kalinya saya berpartisipasi dalam kegiatan judi yang sering disebut gacha ini. Pakai uang beneran. (Nominalnya rahasia ya).
Karena masih pertama, saya was-was dan tidak tahu apa yang musti diantisipiasi. Saya sekedar tahu bahwa tidak boleh berharap terlalu banyak. Harus merasa ikhlas kalau tidak dapat yang diinginkan dan semacamnya.
Tapi susah juga memprediksi apa yang akan terjadi di hadapan kesemerawutan angka random yang tak punya belas kasihan ini. Jadi mungkin saya tidak benar-benar siap. Awalnya semuanya lancar. Beidou? dapat. Ningguang? Dapat. Terkadang merasa beruntung, terkadang merasa tidak beruntung. Okelah ya. Semuanya baik-baik saja.
Lalu Jreng.
Dekat masa penghujung berakhirnya event promosi, saya tiba-tiba mengalami keberuntungan yang melejit. Dapat karakter bintang lima (super langka) 3 kali! Dan juga gugus genap untuk Ningguang. Semua hanya dalam kurun waktu singkat. Entah ada tombol apa yang kepencet di kepala saya, tiba-tiba saya saya jadi tamak. Saya ingin lebih. Saya ingin dapat lebih banyak.
Saya tiba-tiba merasa pasti bisa dapat Beidou gugus genap.
Tanpa bayar lebih.
Semakin dekat masa event promosi berakhir saya semakin setres karena Beidou yang terakhir tidak kunjung datang. Ada rasa amarah yang menumpuk juga. Ada sedikit perasaan "saya sudah bayar" yang menyelinap masuk kepala saya. Orang barat bilangnya merasa "entitled".
Akhirnya saya tidak mendapatkan Beidou gugus genap. Event pun berakhir dan saya perlu waktu sehari untuk pulih dari kekecewaan.
Analisis Pasca-Kejadian
Saat melihat ke belakang, saya pikirkan lagi apa yang menyebabkan mentalitas saya tersungkur seperti itu. Berikiut adalah kesalahan-kesalahan saya:
- Tidak Melakukan Penilaian Objektif terhadap Nilai Harap vs Harga yang Dibayar
Nilai harap (expected value) adalah istilah dalam ilmu statistika, yang menunjukkan jumlah rata-rata kemunculan suatu kejadian jika diketahui probabilitas dan jumlah percobaannya. Misalnya, jika kita lempar dadu sebanyak 12 kali, nilai harap dari kemunculan muka satu adalah 2 (= 12 x 1/6) kali.
Saya tidak menghitung dengan pasti berapa nilai harap untuk Gugus genap Beidou. Saya tahu secara kira-kira. Tapi tidak secara pasti. Ini adalah langkah fatal pertama.
- Saya Tidak Menyesuaikan Harapan Hati dengan Nilai Harap Tersebut
Karena nilai harapnya tidak diketahui dengan pasti, perasaan manusia bisa menggeser-geser nilai tersebut sesuka hati, dan percaya berapapun yang diinginkan.
Analogi di Keseharian
Setahunan yang lalu saya sempat mengalami episode depresif. Sekarang, ketika saya lihat ke belakang dengan pengetahuan baru ini, banyak kesalahan mentalitas yang saya lakukan.
Saya tidak melakukan penilaian objektif terhadap nilai harap vs usaha yang saya lakukan. Baik itu dalam pekerjaan, keluarga, maupun hobi.
Mungkin memang usaha dan kejadian dalam hidup tidak bisa dihitung dengan pasti seperti sistem digital dalam game. Tetapi ada mekanisme yang mengatur kinerja kejadian dalam hidup. Dan sepertinya, saya telah membiarkan harapan-harapan saya melambung terlalu tinggi.
Usaha memang bukan faktor tunggal dalam hidup kita. Ada faktor X juga yang benar-benar tak bisa dihitung dan hanya bisa diserahkan kepada Tuhan. Tetapi jika kita tidak mulai menghitung nilai harap yang cukup masuk akal, kita akan dengan mudah terjebak dalam ilusi jalan sukses yang terlepas dari kenyataan yang ada.
Jadi jangan lupa hitung terus nilai harap dari keinginan-keinginan kita. Dan jangan lupa juga terus berdoa. Demi kesehatan mental.