Lagu dari ten2five di atas yang berjudul "Ingin Rasakan Cinta" ini adalah lagu pertama yang membukakan mata saya tentang betapa asyiknya kegiatan mengaransemen lagu.
Waktu pertama kali denger rasanya mindblown.
Sebelum terpapar oleh lagu ini, saya sebagai remaja biasa yang cuma mendengar lagu apa saja yang disetel oleh TV dan radio, hanya pernah mendengar lagu rock-balada melayu khas Indonesia yang sering dicover oleh pengamen, atau lagu-lagu pop rumit seperti bikinan Melly Goeslaw, atau penyanyi solo lainnya, yang karena soloist, kebanyakan bukan mereka sendiri yang aransemen lagunya. Kecuali memang beberapa orang (misalnya saya ga heran kalau Isyana Onee-sama bisa ngaransemen lagu sendiri).
Saya sendiri baru belajar gitar secara setengah-setengah mungkin baru hampir setahun. Jadi baru bisa genjreng-genjreng geje doang.
Kalau lihat ke belakang lagi, lagu ini sebenarnya tidak rumit-rumit yang bagaimana juga. Cuma, ada beberapa bagian yang membuat saya tersungging dan tergelitik dengan kadar yang bikin ketagihan.
Coba kita lihat satu-satu.
Intro dan Verse
Lagu ini diawali dengan arpeggio gitar sederhana dengan progresi yang tidak neko-neko. Tapi kemudian segera ditumpuk dengan bass yang memberi hint komponen harmoni sekunder yang dipakai di nada bass. Telinga saya yang terbiasa dengar progresi pop melayu langsung menoleh. Oke, apa ini. Saya jadi perhatikan dengan seksama.
Perlu diperhatikan kombinasi groove nada bass di verse ini punya perulangan yang punya kualitas tensi yang tidak nyaman. Walau begitu nada vokal dan liriknya berusaha melembutkan dengan menjaga nyanyian tetap tenang dan damai (serene).
Pre-Chorus
Masuk Pre-Chorus, kita dibebaskan dari tensi dengan masuk ke progresi 4-chord yang lebih leluasa. Tapi ntah kenapa bassnya mengikuti dengan nge-invert dan turun setengah-setengah. Di situ saya merasa sebal. Di posisi ini, gitarnya ga berhenti arpeggio, cuma pakai pola lain.
Begitu transisi ke chorus mau selesai, dia beri pukulan terakhir dengan masukin chord dari luar kunci. Dan bassnya ngeslide ke isekai.
Di sini ada kebahagiaan meluap-luap yang tak bisa saya gambarkan. Seolah ada dunia baru terbuka memberi warna pada kanvas hitam putih yang selama ini jadi keseharian hambar saya.
Chorus
Gitarnya jadi ngedrive. Ikut drumnya yang rancak, sambil ngulang-ngulang satu lick terus sepanjang chorus tanpa ada perubahan sepanjang 16 bar. 16 bar diulang terus sampai bosen.
Cuma saya ga bosen.
Karena harmoninya dipindah terus sama bassnya sambil ngegroove.
Masuk penghujung perulangan progresi 8 bar, drum dan bassnya memberi groove ekor yang memburu naik sebelum rilis santai lagi.
Bridge dan Solo
Bridgenya dikuasai bass yang bawa pola groove ekor dari chorus sebelumnya. Progresinya biasa 2 chord biasa seperti verse, tapi jatuhnya jadi bass solo. Saya hampir belum pernah denger bass solo sebelumnya. Walau sederhana, saya merasakan kesegaran yang mirip seperti datang ke pegunungan sambil diterpa angin dan percikan aerosol di sekitar air terjun. (Atau seperti waktu minum larutan penyegar cap kaki tiga atau Adem Sari).
Begitu bassnya selesai solo, gantian gitarnya. Jenis drivenya ganti jadi yang lebih agresif, tapi super-compressed. Saya merasa over-compressionnya ini aneh sekali (aneh, dengan kata lain bikin pikiran saya tergelitik, ini hal positif). Seolah hampir pengen jadi lagu rock, tapi berusaha tetap mempertahankan nuansa akustik. Energi blues-rocknya sudah seperti mau meniru Eross Sheila on Seven (sesuai jamannya), padahal ten2five itu band Pop-Jazz.
Yang bikin paling sebel adalah di 2 bar terakhir solo gitar, dia pakai nada di luar chord lagi. Mirip blue note tapi tidak dibiarkan setengah-setengah. Seolah-olah menolak untuk membiarkan saya bersantai menikmati energi rock murni dan harus merasakan kejutan jahe pedas yang tersembunyi.
Chorus Terakhir
Chorus terakhirnya lumayan biasa saja. Ekskalasi standar yang dicapai dengan silence periodik, lalu gitar yang merumit dan kembali lagi ke pola standar di perulangan terakhir.
Kesimpulan
Kalau kamu baca ini sampai selesai. Terima kasih banyak, sudah mendengarkan celotehan saya yang tidak ada artinya ini.
Intinya, setelah mendengar lagu ini saya merasa musik itu ternyata sangat mengasyikkan untuk di utak-atik. Datar di sini, kejutan di sana, rasa nyaman di sini, rasa asing di sana. Perpaduan cerita yang kalau diracik betul-betul bisa membawa kita menari ke dunia lain.
Aransemen itu bukan masalah bersaing untuk jadi yang paling miring, atau jadi yang paling catchy. Melainkan ini adalah upaya penggalian ide untuk memberi perjalanan narasi tertentu bagi pendengar kita.